BLOG untuk manusia Penjilat Kreatifitas
BERANI MENJILAT UNTUK SEBUAH KREATIFITAS

Senin, 03 Januari 2011

Tentang Tetta(Ayah)

Tetta( Ayah), ia sosok yang sangat perkasa namun berhati sangat lembut. Keluarga baginya adalah nomor satu. Ia berasal dari keluarga yang cukup terpandang di kota bulukumba pada zamannya. Kakekku adalah seorang pedagan yang bisa dianggap sukses pada zamannya,,bukannya mau menyombonkan diri atau merasa hebat  tapi seperti itulah pada zamannya. Tetta( Ayah) besar di tengah keluarga yang serba ada. Tapi lingkungannya adalah lingkungan pasar dan di tengah keramaian suku bugis bulukumba dan konjo (salah satu suku dibulukumba timur). Inilah yang membuat tetta (ayah) tidak terlalu bagus pemahamannya tentang agama Islam. Bahkan dulu, waktu aku masih kecil, Mama pernah marah karena tetta( ayah) meninggalkan sholatnya. Tapi saat2 sebelum ketiadaannya tetta( ayah) menjadi orang yang siak dan religius tentang agama,,,alhamdulillahmungkin perubahannya itu,  pengaruh dari hidayah ataukah apa??? Sayapun tidak mengerti,, Tafsir buya hamka pun lengkap dibelinya belum lagi buku-buku Islam lainnya, dan kini ia lah orang yang selalu membangunkan kami untuk sholat subuh tepat waktu. Sungguh perubahan yang luar biasa. Semoga Allah selalu menjaganya.,,disana,,amin,,,
Seperti yang kubilang sebelumnya, Tetta( ayah) besar dan tumbuh di keluarga yang serba ada dan berkecukupan. Kata tetta (ayah), kakekku orang terpandang. Namun kejayaan itu tak berlangsung lama.sepeninggal Kakekku usahanyapun ikut menhilang seperti tetta kehilangan ayahnya waktu itu  ditinggal MATI, ketika itu tetta( ayah) masih duduk di bangku SMP. Banyak orang yang bilang ketika itu keadaan keluarga tetta tak kan seperti dulu lagi sepeninggal kakekku,,, tettaku yang tadinya menikmati kehidupan yang serba ada, tiba-tiba harus merasakan kesulitan,,, yang serba dahsyat,,,kisahnya waktu itu hampir mirip dengan Keadaanku sekarang,,,,hahaha,,,”curhat sedikit”

tetta sangat menyayangi ibunya, nenekku. Itulah sebabnya kenapa Tetta tidak pernah sedikitpun meyentuh kasar kulit mamaku. Karena ia tak ingin nasibku dan mama sama dengannya dan nenek. Walaupun dulu tetta hidup serba ada, namun nenekku yang memiliki darah arab mendidik tetta dengan keras. Tetta mencuci dan menyetrika bajunya sendiri, walaupun kata tetta, dulu ia punya banyak pembantu. Namun hal inilah yang membuat tetta menjadi sangat parlente, ia tida suka ada noda sedikitpun di bajunya, belum lagi hasil setrikaan, ia tidak suka melihat di celana dan kemejanya ada dua lipatan setrika. Semasa hidupnya, yang boleh menyetrika baju Tetta hanya Mama dan tetta sendiri .
Tetta menikahi Mama ketika ia berumur 36 tahun. Usia yang cukup matang bagi seorang pria bukan? Tetta dan mama bertemu  ketika,,,tetta sedang asik berjualan dilapak sederhana miliknya sendiri tanpa ada campur tangan sisa warisan peninggalan kakekku dulu,,semuanya direnggut oleh saudara-saudara lainnya yang tak ubahnya manusia lintah harta,,,seakan-akan saudara tetta tidak pernah menggangap kehadiran tetta disekelilinnya,,,kata tetta”kita tidak bisa selalu mengharapkan sesuatu yang semestinya milik kita tapi bukan takdir kita” salah satu kalimat bijak yang pernah keluar dari bibir tettaku,,, dan kalimat inilah yang mnjadi peganganku sekarang dalam menjalani hidup,,, kembali pada awal pertemuan tetta dengan mama,,saat itu mama yang berumur 28 tahun sedang sibuk memilah barang jualan milik tetta saat itulah pula Roman picisan mulai bebicara ,,haha,,haha,,haha,,,mengigat kejadian itu serasa ingin tertawa,,mank sudah tertawa,,,,mungkin seperti itu kisah cinta sepasang muda-mudi zaman dulu,,,,,. Mengingat umurnya yang sudah matang, dan nenekku yang sudah mulai sakit-sakitan, akhirnya tetta melamar mama dan menjadikan mama istrinya. Hmmm mereka memang tidak pernah pacaran,,sekali liat sekali lamar,,,,. Bagi tetta, keluarga adalah nomor satu. Waktu aku masih dalam perut mamaku, tetta ditawari kerja yang cukup baik yang bisa menopang prekonomian keluarga kita waktu itu  tapi sayangnya pekerjaan itu mengharuskan tetta meninggalkan kami ,,,. Tapi akhirnya tawaran itupun ditolaknya, karena ia tidak mau meninggalkan mama dan aku yang waktu itu masih di perut mama.
Kembali lagi ke tetta. Ia seorang pria yang rapi dan idealis di masa mudanya. Petuah tetta yang paling ku ingat adalah ucapannya saat lebaran saat dimana semua serba sibuk mengurusi kebutuhan lebaran,,,,disaat itu pulalah tetta membuat keluarga kecil kami harus bergotong royong membersihkan rumah. Aku kebagian tugas mencuci baju. tetta sangat tidak suka baju yang kering oleh mesin. Beda aroma katanya. Oleh sebab itu, kami menjemur pakaian di terik matahari. tetta melihat susunan jemuranku, dan berkata “Dulu nenek kamu pernah bilang, kalau mau cari istri, lihat jemurannya”. Begitulah cara tetta menasihati, ciri khas orang bulukumba timur(Desa Ara), namun cara yang sangat tidakkusuka, ia selalu memakai kiasan yang membuat aku dan adikku (dan mungkin juga mama) selalu marah kecil ketika tetta menasihati kami dengan kalimat yang penuh dengan kritikan pedas tapi sebenarnya membangun,,,sedih mengigatnya,,,
Walaupun keluarga kami bisa dibilang cukup berada tak pernah kekurangan. Tetta selalu mengajarkan pada anak-anaknya tentang kesederhanaan. Tetta berkali-kali mengingatkan bahwa aku dan adikku hanyalah anak seorang pekerja keras, anak seorang pekerja yang gajinya tidak seberapa. Kukatakan tetta sangat idealis. Ia pernah ditawari cek yang isinya puluhan juta oleh salah satu pejabat yang korup yang diperiksanya,,eh hampir lupa tetta adalah salah satu aktifis anti korupsi dikabupaten bulukumba,,,. Idealismenya membuat ia berpikir begitu. Dulu semasa hidup tetta rasa banggaku ini tidk seperti sekarang. Namun semakin ke sini,,,ketika tetta sudah tidak bisa dijangkau lagi oleh panca indra,,, aku semakin mencintai Tetta, dan ingin suami dari anak2ku kelak nanti juga seperti kakeknya.,,amin,,,,
Banyak kalimat-kalimat sakti dari tetta yang membekas di ingatanku,, Dan kini, aku benar-benar merindunya. Merindukan Tetta. Tetta yang sejak enam bulan terakhir ini tak kurasakan lagi tangan kekarnya yang selalu memijat kepalaku jika aku sakit kepala. Tetta yang sejak enam bulan terakhir tak kudengar lagi teriakannya dari teras rumah memintaku mengambilkan asbak untuk rokoknya. tetta yang sejak enam bulan terakhir tak lagi kudengar ia menyanyikan lagu kesukaannya ketika karaoke, “demi kau dan sibuah hati”pance pondan”,,tetta yang sudah enam bulan terakhir ini sudah tak lagi mengirimiku sms pesan yang berisikan nasihat dan petuah untuk menjaga diri sebagai mahasiswa rantau,,,tetta yang sudah enam bulan terakhir ini tak lagi kudengar  suara batuk besarnya yang berdahak,,resiko perokok aktif dan super aktif,,,dan enam bulan terakhir itu akan menjadi kerinduan bulan-bulan berikutnya,,,,,
Tetta yang berkata “coba tanya mamamu” karena ia tidak mampu berkata TIDAK padaku. Tetta yang selalu melepasku dengan pelukan saat aku harus berpisah dengannya ketika aku akan berangkat  sebagai mahasiswa rantau, karena ia tak ingin menunjukkan airmatanya,padahal telah kulihat kedua bola mata itu berkaca. Tetta yang selalu ada di sampingku saat aku sakit, demam, muntah, dan selalu memberikan pijatan terbaiknya. Tetta yang tak pernah memujiku didepanku karena tak ingin aku menjadi besar kepala dan bekerja karena pujian, tapi didepan teman-temannya ia selalu menyebut dan membanggakanku. Tetta yang tidak pernah protes dan selalu diam saat aku membeda-bedakannya dengan ayah temanku yang saat itu kukira lebih hebat darinya. Tetta yang tak pernah bisa meninggalkan kami lebih dari dua hari dua malam. Tetta yang selalu tidur paling akhir, menunggu semua anggota keluarga telah tidur dengan tenang dan memastikan malam itu adalah malam yang aman untuk kami. TETTA.
Tetta yang tak pernah kurang kasih sayangnya untukku, hingga aku tak perlu mencari kasih sayang  lainnya saat aku menginjak dewasa. Dan aku pun ingin agar anak wanitaku kelak tak kekurangan kasih sayang dari ayahnya (Tettanya), hingga ia harus mencari kasih sayang pria lain di masa remajanya. Sama halnya dengan anak lelakiku nanti yang tak akan kekurangan kasih sayang ibunya hingga harus mencari kasih sayang wanita lain di masa remajanya.
Ya, tetta yang sejak enam bulan terakhir sangat kurindu. Hanya satu, aku ingin kau bahagia dunia dan akhirat. Januari 2011 ini awal dari hadiah yang akan kuhadiahkan sebuah senyum penuh kehangatan di wajahmu. Ini hanya permulaan, karena setelah ini, akan banyak senyum lagi yang akan ku hadiahkan….walaupun kutahu senyummu itu tak kan pernah kujumpai lagi,,tapi aku yakin senyum mama dsini adalah gambaran senyummu disana,,,Doakan anakmu ini TA,,,,,amin,,,,..
By EtiruntukTetta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar